n.b: dulu, waktu baca artikel ini gue mikir gue pasti adalah kedua opsi itu. to love and of course to be love. sekarang berubah 180 derajat.
to Love, or to be Love?mungkin ini yang paling tepat mencerminkan gue saat ini. saat gue just 'to love', 'not to be love'. how pathetic...
mencintai. jatuh cinta merupakan perasaan yg istimewa. berjutaaaaaaaa rasanya. tak bertemu sehari rasanya seperti sewindu, tak cukup bicara semenit dua menit tiga menit (kaya lagu). deg-degan tiap ingat dia, dan gatel selalu pengen hubungi dia.
tapi mencitai itu, tidak selamanya menyenangkan.
ada awal mula dimana bisa ada istilah kalau "Love is Blind."
suatu hari, semua sifat sedang berkumpul. tapi mereka bosan karena nggak ada kegiatan. 'kecerdasan' mengusulkan untuk bermain petak umpet. semua menyukai ide itu dan 'kegilaan'-lah yang ingin pertama kali berhitung. karena tidak ada yang cukup gila untuk mencari dimana kira-kira nanti 'kegilaan' akan bersembunyi, maka semua pun menyetujui dia yang menghitung terlebih dahulu. sementara 'kegilaan' menutup matanya dan mulai berhitung, semua sifat langsung bersembunyi. selesai berhitung, 'kegilaan' dapat dengan mudahnya menemukan 'kemalasan', karena memang ia terlalu malas untuk bersembunyi. disusul dengan ditemukannya 'keraguan', yang masih ragu, dan belum juga menemukan tempat untuk bersembunyi, dan 'kelembutan' yang ditemukan bersembunyi di balik bulan. kemudian semua sifat berhasil ditemukan, kecuali 'cinta'. "kecemburuan' yang iri karena 'cinta' gak juga ditemukan, akhirnya membocorkan bahwa 'cinta' bersembunyi di balik semak mawar. saking putus asanya mencari, 'kegilaan' menusuk-nusukkan garpu taman secara sembarang ke semak demi menemukan 'cinta', sampai akhirnya terdengar suara tangis yang membuat 'kegilaan' berhenti. suara tangis itu milik 'cinta' yang keluar dari persembunyiannya sembari menutup mukanya dengan tangan yang bersimbah darah segar mengalir dibalik jari-jarinya yang berasal dari kedua mata 'cinta'. 'kegilaan' pun menyesal, "Aku telah membuatmu buta, 'cinta'. Apa yang harus aku lakukan untuk memperbaikinya?" masih dengan menangis, 'cinta' menjawab, "Kau tidak bisa memperbaikinya, tetapi apabila engkau mau, jadilah penuntunku." dan sejak saat itu, dimana ada 'cinta', di situ ada 'kegilaan'.
modified. copied from gogirl!
nah ini dia kekurangan "to love". saat kita mencintai seseorang, seakan kita tidak bisa melihat hal lain selain dia. anything we do, we do it for him. everything he does, doesn't even really matter.
semuanyaaaa dibela-belain. terkesan gila dan absurd.
jatuh cinta memang mungkin adalah perasaan terindah yang dirasakan oleh hati. tapi sebagai manusia yang memiliki otak dan akal sehat, kita juga harus bisa mengontrol perasaan.
mungkin cinta bisa membawa kita terbang ke langit ke tujuh, namun dari ketinggian itulah cinta pun dapat membanting kita ke dasar sumur yang paling dalam, hingga pecah berkeping-keping.
lebih memilih untuk dicintai? lakukan dengan hati-hati, so please be more logic to minimize your risk of broken heart.
mungkin ini yang harus kupikir baik-baik lain waktu.
risk of broken heart......
No comments:
Post a Comment