sekarang aku tahu. aku tahu apa yang salah dari semua ini. semua terlalu mendadak. terlalu tergesa-gesa. hari-hari sebelum hari besar (yang menyesakkan) itu, semua terasa seperti biasa. datang tanpa dosa, ketawa-ketiwi, bahkan berenang, yang merupakan kegiatan yang sangat kami gemari itu, sempat kami lakoni pada hari H. sulit dipercaya.
aku tahu. semua terlalu... ah. aku pun bingung menjelaskannya.
seperti seorang jagoan sepak bola pencetak gol terbanyak yang secara tiba-tiba patah kakinya saat latihan beberapa jam sebelum pertandingan hingga harus diamputasi.
seperti seorang bapak beranak lima yang sedang bersenang-senang ke singapura dan meninggal seketika akibat serangan jantung saat sedang makan di restoran bersama keluarganya.
sampai-sampai dokterpun tak sanggup berkata apa-apa lagi dan hanya menggelengkan kepala ketika keluarga menanyakan keadaan pasien.
ah. cukup dengan si bintang lapangan dan si bapak beranak lima.
let's cut the crap
jika ia mau. jika saja ia mau sedikiiit saja. sedikiiiiiiit saja mengerti perasaanku, seharusnya ia yang selama ini aku anggap sebagai seseorang yang paling mengenalku lebih dari siapapun, begitupun aku padanya, bisa mengerti bahwa aku, yang sepanjang beberapa tahun terakhir ini bersamanya, yang ia tahu bahwa aku adalah bukan seseorang yang dengan mudah dapat memindahkan bahkan menghapus hati, bahwa kini aku, seorang wanita rapuh tanpa daya yang ia tinggalkan secara tiba-tiba, dihempaskannya aku bagai penjahat garang kelas kakap yang ditendang dari shinkansen yang melaju 70 km/jam, akan hancur. hancur berkeping-keping, dengan semua tulang patah remuk tinggal serpihan, tak tersisa.
aku tahu kini, bahwa sesuatu yang salah itu ialah, seharusnya ia meninggalkanku pelan-pelan... perlahan-lahan...
just as simple as that.
mungkin jika begitu keadaannya, rasanya tidak akan semenyebalkan ini. mau berapapun banyaknya wanita yang bersamanya sekarang secara sekaligus, atau bergiliran tiap minggu, atau tiap harinya, atau bahkan tiap jamnya, mungkin aku tidak akan seperih ini......
sebegitu cepatnyakah aku tergantikan? benarkah? kalau begitu ajari aku. ajari agar aku bisa sepertimu.
aku mohon, guru.
No comments:
Post a Comment