dua kali. dua kali sudah. sesak rasanya. bergemuruh tak berirama. mengapa harus begini?
sungguh, sesal yang kurasa hanyalah sia-sia. sesal yang terlambat. dia tidak akan kembali.
salahku sejak tiga tahun lalu. akulah si keledai bodoh itu, yang jatuh pada lubang yang sama dua kali.
dulu terjadi, karena alasan yang sama. kini terjadi, alasan itu terulang lagi.
aku yang salah. terlalu percaya. terlalu berharap. terlalu percaya. terlalu percaya. terlalu mempercayakan hatiku pada hati yang tidak lagi bisa mempercayaiku seperti dulu. mungkin ia kapok untuk yang ketiga kalinya.
tapi aku tidak.
tidak akan pernah.
benar, yang pertama itu sulit hilang. aku masih ingat. "berapa banyak cintapun yang akan datang nantinya, cinta pertama itu akan selalu ada. tidak terlupakan"
kalau begitu terima kasih telah masih mengingatku. aku tersanjung, jujur.
ah mengapa air mata ini sangat bandel. tidak berhenti meleleh meskipun hingga saat ini, saat aku menulis ini. jika aku menulis di atas kertas putih dengan sebuah tinta hitam, mungkin kini sudah tidak terlihat jelas dan luntur dimana-mana. luntur oleh air mataku.
aku tidak pernah membayangkan perasaan ini. sungguh. salah memang. seharusnya aku tau. seharusnya aku sadar bahwa tidak semua akan selalu seindah kelihatannya.
seperti kata seorang temanku, setiap yang datang akan pergi. dan aku tahu itu, kita semua tahu itu.
aku tau jika aku 'memiliki', maka aku akan memiliki resiko 'kehilangan'. tapi aku tidak memikirkan itu sama sekali seumur hidupku sepanjang aku bersamanya.
tidak penting lagi kini penyesalan itu. terlambat memang, sesal kemudian tiada berguna.
ah air mata sialan, tolong jangan menetes lagi. aku mohon...
aku lelah beralasan sakit mata. aku lelah harus tidur dini hari karena harus meratapi nasib, yang akan sangan memalukan jika aku lakukan di siang hari. tapi toh akhirnya kini aku lakukan.
tuhan... kalau memang sudah tidak bisa diperbaiki, aku mohon, jauhkanlah perasaan ini. aku ingin tidak diberi rasa cinta. aku ingin tidak pernah jatuh lagi. aku tidak mau memulai lagi.
aku takut jatuh lagi..
jika masih ada, aku mohon hanya dengan dia.. aku mohon..
sulit. susah. ini perasaan menyebalkan yang sulit dihilangkan. aku sakit ya tuhan.
aku bingung harus bagaimana lagi.
memang banyak di luar sana. tapi mereka tidak seperti dia..
aku tahu itu walaupun aku belum mencobanya.
aku memohon dengan sangat, ya tuhan....
amin.
No comments:
Post a Comment